Thursday, February 21, 2019

Dua Satu Dua di Dua Enam

di sebuah jendela di lantai dua,
di sebuah tempat yang teramat asing,
bagi seorang pemuda yang sedang dan telah bersembunyi ratusan hari. nyatanya.

dan pada langit malam ini yang teramat sepi, 
yang nampaknya sedikit murung tertutup awan,
masih adakah secercah harapan di esok hari. yang pikirannya dipenuhi dengan ragam tanya.