Thursday, December 20, 2018

Perbedaan Prime Coat dan Tack Coat pada Pekerjaan Konstruksi Jalan


Hai Salam Semangat !.

Kali ini saya akan membahas mengenai perbedaan antara Prime Coat dengan Tack Coat. Materi ini mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Prime coat (Lapis Resap Pengikat) adalah lapisan ikat yang diletakkan diatas lapis pondasi agregat, sedangkan Tack Coat (Lapis Perekat) adalah lapisan yang diletakkan diatas lapisan beraspal atau lapisasn beton semen.

Bagi sebagian orang yang sudah memiliki pengalaman di dunia konstruksi terutama dalam konstruksi jalan. Istilah mengenai Prime Coat maupun Tack Coat sudah tidak asing lagi. Hal ini berbeda bagi orang yang belum memiliki berpengalaman di bidang konstruksi jalan, atau bagi mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah, atau juga bagi orang yang bukan berasal dari background pendidikan Teknik Sipil. Disini saya akan menyederhanakan kedua istilah tersebut.

Prime Coat atau disebut juga sebagai lapis resap pengikat, apabila diartikan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia. Prime = pertama / dasar, Coat = lapisan. Jika digabungkan maka Prime Coat = lapisan pertama. Dan memang ini adalah lapisan pertama dalam lapisan pengaspalan (terlihat pada gambar 1). Apabila melihat definisi sebelumnya, Prime Coat ini diletakkan diatas lapisan pondasi, yang dimana pondasi jalan ini tersusun dari beberapa jenis agregat / batuan dan pasir. Lapisan ini disemprotkan diatas agregat, sehingga lapisan ini akan meresap dan mengikat agregat-agregat tersebut agar saling terikat dan mengunci satu sama lain. Tujuannnya agar agregat tersebut tidak terlepas ketika dilalui oleh kendaraan-kendaraan umum maupun kendaran milik pelaksana proyek saat beraktivitas di lapangan, sebelum jalan tersebut dilapisi campuran aspal utama (hotmix).

Tack Coat atau disebut juga sebagai lapis perekat, apabila diartikan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia. Tack = melekatkan / merekatkan, Coat = lapisan. Jika digabungkan maka Tack Coat = lapisan yang merekatkan. Dan memang lapisan ini adalah lapisan yang berfungsi merekatkan (mungkin dapat diartikan juga sebagai lem nya pekerjaan pengaspalan). Bila melihat pada definisi sebelumnya, Tack Coat ini diletakan diatas lapisan beraspal / lapisan beton semen. Apabila kita melihat bentuk campuran aspal (hotmix), bentuknya sudah saling mengikat. Begitu juga dengan Agregat yang sudah dilapisi Prime Coat, bentuknya sudah saling terikat karena agregat sudah diikat oleh prime coat. Sama seperti beton semen, lapisan ini juga bentuknya sudah saling terikat oleh bahan semennya itu sendiri. Sehingga yang menjadi kendala adalah ketika antara lapisan pondasi akan digabungkan dengan lapisan beraspal, atau lapisan beton akan digabungkan dengan lapisan beraspal, itu tidak bisa ditempelkan begitu saja, perlu adanya lem untuk saling melekatkan lapisan satu dengan lapisan lainnya. Lem tersebut adalah Tack Coat.

Gambar 1. Urutan Lapisan Pekerjaan pada Konstruksi Jalan
(sumber : dibuat oleh sendiri yang menggambarkan urutan lapisan secara umum)

Adapun perbedaan jenis campuran antara Prime Coat dengan Tack Coat hanya pada komposisi. Prime Coat dapat dibuat dari campuran Aspal Semen Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 yang diencerkan dengan minyak tanah (kerosene) sebanyak 80-85 bagian per 100 bagian aspal semen. Dari keterangan tersebut, saya akan mencoba menyederhanakannya sehingga dapat dengan mudah dipahami, Prime Coat itu terbuat dari Aspal Semen (yaitu aspal murni hasil penyulingan tanpa pencampuran bahan-bahan pelarut) yang diencerkan dengan minyak tanah / kerosene (harus menggunakan minyak tanah, dikarenakan jenis minyak ini adalah tipe penguapan sedang, karena jika menggunakan solar akan terjadi pengeringan yang sangat lama pada prime coat bisa berhari-hari, dan jika menggunakan bensin akan terjadi pengeringan yang terlalu cepat sekali sehingga bentuk prime coat tidak akan tercampur dengan homogen atau rata yang akan menyebabkan prime coat cepat menggumpal sebelum meresap ke dalam lapisan agregat). Adapun komposisinya bila saya sederhanakan dalam per 100% = 40% kerosene + 60% aspal semen. Sehingga jika kita ingin membuat campuran prime coat sebanyak 100 liter, maka harus mencampurkan 40 liter kerosene + 60 liter aspal semen.

Tack Coat dibuat dari campuran Aspal Semen Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 yang diencerkan dengan minyak tanah (kerosene) sebanyak 25-30 bagian per 100 bagian aspal semen. Jika disederhanakan, bahan penyusun antara Tack Coat dengan Prime Coat adalah sama yaitu kerosene dan aspal semen, hanya saja pada Tack Coat per 100% = 20% kerosene + 80% aspal semen. Sehingga jika ingin membuat tack coat sebanyak 100 liter, dibutuhkan 20% liter kerosene + 80 liter aspal semen. Apabila membandingkan komposisi tersebut, maka Prime Coat lebih encer daripada Tack Coat. Encernya Prime Coat ini agar lapisan dapat meresap ke dalam celah-celah agregat pondasi.

Untuk penghamparan atau penyemprotan lapisan ini baik untuk Prime Coat pada lapisan pondasi , ataupun Tack Coat pada lapisan beraspal/lapisan beton semen, harus pada kondisi kering, tidak sedang hujan, tidak sedang akan hujan, tidak basah, tidak saat angin kencang, dan tidak kotor dari debu atau material yang tidak diinginkan. Adapun yang menjadi persoalan utama pada tahap ini adalah banyaknya debu pada lapisan pondasi ataupun lapisan beraspal / lapisan semen beton, sehingga penyemprotan Prime Coat / Tack Coat tidak bisa rata melapisi pondasi atau lapisan beraspal tersebut. Sehingga persiapan yang paling penting dari pekerjaan ini adalah pembersihan area dari debu menggunakan alat kompresor sehingga area yang akan dilapisi benar-benar bersih dari debu.

Gambar 2. Pembersihan Debu dengan Alat Kompresor
(Foto diambil saat tugas project di Pembangunan Jalan Ende-Aegela)
Penyemprotan lapisan Prime Coat dan Lapisan Tack Coat ini menggunakan alat Asphalt Distributor (semacam mobil tangki yang dilengkapi dengan lubang penyemprotan dan alat pemanas aspal). Adapun cara pengetesan dan tatacara penyemprotannya lapisan ini akan dibahas pada artikel berikutnya.
Gambar 3. Penyemprotan Tack Coat diatas Lapisan Aspal Lama dengan Asphalt Distributor
(Foto diambil saat tugas project di Pembangunan Jalan Ende-Aegela)
 Lapisan Prime Coat yang sudah disemprotkan diatas lapisan pondasi tidak boleh dilewati oleh kendaraan sebelum  lapisan tersebut meresap ke dalam pondasi dan mengering, ataupun jika terpaksa harus dilewati oleh kendaraan, maka kendaraan-kendaraan tersebut paling tidak baru boleh melintasi jalan yaitu setelah 4 jam dari penyemprotan lapisan Prime Coat
Gambar 4. Pembatas Jalan saat Penyemprotan Prime Coat pada Lapisan Pondasi agar Mobil tidak Melewati Jalan tersebut sebelum Lapisan Mengering
(Foto diambil saat tugas project di Pembangunan Jalan Ende-Aegela)
Lalu untuk lapisan Tack Coat, setelah penyemprotan diatas lapisan beraspal / lapisan beton semen, harus segera dilaksanakan pekerjaan pelapisan diatasnya dengan lapisan beraspal atau lapisan beton semen juga. Tack Coat ini tidak boleh sampai kering, karena akan menghilangkan daya rekat / kelekatannya, sehingga jika terlanjur sudah kering, maka harus dilapisi ulang dengan Tack Coat baru, agar lapisan beraspal/lapisan beton semen yang akan dipasang dapat merekat dengan lapisan beraspal / lapisan beton semen dibawahnya. Apabila setelah penyemprotan Tack Coat, terjadi Hujan kurang dari 4 jam dan terlihat bahwa Tack Coat masih lekat, maka tidak perlu dilapisi Tack Coat ulang. Akan tetapi, jika hujan terjadi lebih dari 4 jam, meski Tack Coat terlihat masih lekat, harus tetap dilapisi kembali dengan Tack Coat baru, untuk menghindari berkurangnya daya lekat akibat air hujan tersebut.

Adapun artikel ini juga dapat dibaca dalam bentuk file PDF yang bisa di download disini. Semoga bermanfaat.





3 comments:

eng said...

assalamualaikum...trima kasih banyak artikelnya smg ilmu yang manfaat ini menjadikan amalan baik sampe diakhirat. aamiin yra...

eng said...
This comment has been removed by the author.
Angga Nugraha said...

Sama-Sama mas eng, dan terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,,,