Monday, June 16, 2014

Antara Masa Lalu, Kini dan Masa Depan

sumber gambar : kalampatah.blogspot.com
harus terbiasa dalam situasi yang tak biasa. pada waktu yang teramat sabar mendengar caci, pada waktu yang selalu disalahkan karena keadaan.

terkadang kita khawatir tentang masa depan, tentang impian-impian yang satu persatu disusun dan akhirnya kusut. entah yang mana yang harus jadi prioritas, yang didahulukan, difokuskan atau dikesampingkan untuk beberapa saat. 

terkadang kita menyesali masa lalu, mengapa begini, kenapa tidak begitu. dan berakhir dengan pengandaian, "andainya A maka B, andainya B maka C dan andai-andai yang lain yang entah beberapa banyak pengandaian itu". dan pada akhirnya kita akan menyalahkan waktu, meminta agar bisa diputar ke masa lalu, klo bisa diperbaiki, hingga semuanya baik.

atau mungkin juga kita resah dengan masa kini, mengambang dalam garis antara masa lalu dan masa depan. ambigu. bukan soal kata atau ucapan, tapi mengenai langkah dan pikiran.

semuanya harus terbiasa pada situasi diluar biasa. pada kenyataan yang tak sesuai harapan, pada kondisi yang tak pernah terprediksi.

tapi kita harus percaya, bahwasanya semua akan membaik apabila kita menikmatinya. mendamaikan dengan masa lalu, mengikatnya dengan masa kini dan kemudian memantapkan langkah kaki untuk mengejar masa depan. bukan dengan menyesali, menghardik apalagi hingga mati bunuh diri.


Bogor, 16 Juni 2014

1 comment:

Unknown said...

"Harus terbiasa.." ahahahha. Saya suka kalimat yang itu kak :D