sumber gambar : tulisanhidup.wordpress.com |
sudah berapa banyakkah kaki-kaki ini melaju, mengukir tapak-tapak diatas alas bumi.
sabarlah, mungkin waktu sedang asyik bermain dengan kita, hingga ia lupa bahwa kita pada akhirnya mulai merasa bosan. hati menangis dan mental sedikit terkikis.
lihatlah (berbicara pada waktu).
orang-orang sebayaku sudah bisa melukis pelangi dengan indah, mebangun rumah-rumah yang mereka impikan. apalah aku, masih saja aku bergulat dengan hujan, teriknya mentari atau masih saja harus menemanimu untuk bermain.
ayolah, berikan aku kepastian agar aku bisa sedikit tersenyum kembali. sesungguhnya aku telah lelah. aku mulai letih.
apakah perjuangan dan pengorbananku selama ini tidak cukup menunjukkan bahwa aku serius. aku benar-benar ingin melukis impian seperti teman-teman sebayaku, atau sedikit membuat hati kedua orang tuaku bahagia.
percayalah, bahwasanya aku adalah pejuang bukan pengecut.
maka tangkaplah aku beserta impianku menjadi berwujud.
hingga indah dan berakhir bahagia.
Purwokerto, 03 Agustus 2014
(Untuk Adik Kecilku, Tetaplah Berjuang dan Semoga Impianmu dapat Terwujud)
No comments:
Post a Comment