sumber gambar : http://www.bangpurba.com |
raut wajah pemuda itu seakan lelah namun enggan untuk berhenti mengakhiri.
sedang apa dia?
seolah orang melihat sinis kearahnya sambil bergumam menghina dan merendahkan
apa yang dia lakukan?
seperti orang bodoh yang sedang mencari uang receh diatas tumpukan emas kepingan.
dia terus menembak menghabiskan satu per satu peluru yang dia punya
terlihat sudah ada empat sasaran yang didapat.
kenapa dia tidak juga berhenti?
nampaknya sasaran yang didapat itu sangat istimewa dan mewah.
tetapi mengapa dia tidak kunjung berhenti?
mengapa satu per satu malah dilepasnya secara diam-diam.
ribuan peluru terus ditembakkannya lagi.
buruan apa yang sesungguhnya dia cari?
duduk asyik sambil menyantap hasil buruan yang mereka punya
bahkan sesekali memamerkannya pada dunia.
apakah dia tidak kelaparan?
apakah dia tidak ingin bersantai?
lalu sedang apa dia?
terus menembak kesana kemari tanpa henti.
melepaskan buruan berkali-kali tetapi masih memburu lagi
apakah dia gila? apa dia emang sengaja untuk menyusahkan dirinya sendiri?
pemuda itu terus meluncurkan pelurunya
berjalan pelan menjauhi kerumunan
berdiri dalam sebuah kesunyian
seperti seolah merasiakan semuanya
atau mungkin rahasia itupun dia tidak tau tentang apa.
mungkin katanya, semua itu akan berhenti pada waktunya.
Indah seperti mimpinya. berbeda bahkan luar biasa.
Bandung, 29 Agustus 2018
No comments:
Post a Comment