Saturday, September 20, 2014

Kembali Menuju Tempat Tertinggi

sumber gambar : ermaynee.wordpress.com
Di tempat ini,
Tempat yang teramat lapang untuk mata menatap ke segala penjuru sisi lingkungannya.

Apakah kau tau, ada banyak sebab dimana kita jatuh ke titik terbawah dalam hidup.
Dari sebuah ketinggian ke tempat paling dasar.

Lihatlah, ada tetes air di dedaunan sisa-sisa hujan sore tadi.
Yang terlambat jatuh atau memang sudah digariskan untuk tertahan terlebih dahulu pada sebuah daun.
Ada juga yang jatuh di tanah lapang yang kemudian membasahi tanah-tanah kering sebab kemarau berkepanjangan beberapa minggu lalu.
Semuanya pasti akan jatuh, semuanya akan kembali pada titik terendah di bumi.
Dan akhirnya, akan kembali pada tempat tinggi, terevaporasi, terkondensasi menjadi awan lalu kembali jatuh sebagai hujan.

Apakah kau tau, ada banyak sebab dimana kita jatuh ke titik terbawah dalam hidup.
Dari sebuah kelapangan menjadi kesulitan.

Akankah manusia tetap berada pada jalannya, pada doa-doa yang saban hari dipanjatkannya.
Marah, kecewa, iri dan menyesali masa lalu pasti ada. Itu sebuah kewajaran yang seharusnya menjadi media belajar.
Apakah kita akan pasrah begitu saja terhadap keadaan,
Apakah putus asa adalah kenyataan, apabila waktu secara perlahan sudah enggan menjawab mimpi-mimpi kita. Semoga tidak.
Semoga semangat serta harapan itu masih ada. Dan seharusnya tetap ada.


Bogor, 20 September 2014


No comments: