Thursday, December 25, 2014

Sakit Itu, Aku Namakan Rindu

sumber gambar : puisigalau.net
Aku menyebutnya rindu,

Sambutlah, apabila kita tiba pada suatu masa dimana kita adalah satu. 
Satu yang banyak, satu yang multi dari segala sisi. Satu yang pada akhirnya terurai menjadi satu persatu

Aku bahkan kau, akan berada pada zona dimana kita berusaha menyatukan simpul-simpul ingatan tentang kejadian yang lalu, saat kita bersama bertemu dalam sebuah arena yang dipenuhi canda tawa, atau tentang sebuah percakapan yang entah masih kita ingat atau tidak. Juga pada waktu dimana kita pernah berselisih karena kesalahpahaman.

Maka waktu sendiri, adalah waktu yang teramat sering membuat kita bermain dengan ingatan. 
Saat dimana kita tiba-tiba asyik mengenang masa lalu. Kita tersenyum, kita terdiam bahkan menangis seketika. Dan kita akan diperankan sebagai aktor utama.

Mungkin saja, satu diantara kita akan menyalahkan dan membenci keadaan. 
Mengenai sebuah pertemuan yang selalu dilengkapi dengan perpisahan.  Mengenai sebuah rumah berpondasi kokoh yang sudah dibangun susah payah, sebuah pertemanan, persaudaraan. Kini tak berpenghuni, lantas kosong.

Aku bahkan kau, mari tersenyumlah, meski semua harus terjadi.
Meski akan ada sebuah sakit yang menyerbu ruang-ruang hati. Sebuah rasa yang terkadang melemahkan yang kuat, menjatuhkan yang berdiri tegap. Melumpuhkan semuanya.

Tapi biarkanlah, karena sakit itu aku namakan sebuah rindu.


Ende, 25 Desember 2014

No comments: