Wednesday, February 26, 2014

di-Amnesia-kan

sumber gambar : exofanfictionindonesia.wordpress.com
cinta akan datang dengan janji-janji baru yang menjanjikan, saat krisis kepercayaan berada ditengah kita. cinta akan menjadi hujan di musim kering yang berkepanjangan, yang akan turun dengan segera dan membawa penghidupan. 

tak perlu mahal-mahal membeli kamus cinta, membulak-balik lembar demi lembar untuk mencari apa artinya. karena cinta kita berbeda dengan cinta yang dimiliki adik, kakak, teman, tetangga ataupun orang lainnya. pola pikiranlah yang akan membentuk arti cinta secara sendiri, hati yang akan membatasi cinta itu bergerak ke arah mana, diam dimana, dan karena apa memilih memiliki cinta.

apabila cinta itu marah, maka diam adalah cara terbaik. berikan jeda beberapa waktu hingga semuanya membaik. karena marahnya cinta terkadang dapat lebih mengerikan dari bom atom Hiroshima-Nagasaki, atau merkuri di teluk Minamata. sebab marahnya cinta dapat bertransformasi menjadi benci, apabila ada cinta : barangkali takkan pernah hadir bom atom yang dijatuhkan diatas permukiman atau merkuri yang sengaja di buang ke perairan.

mungkin saja karena cinta, kita bisa menikmati indahnya matahari yang menghangati pagi. merasakan bagaimana angin membawa hujan ke ladang-ladang, atau makna dari setiap bunga-bunga yang mekar. mungkin saja cinta, akan membuat kita belajar dan diajarkan tentang sabar, ikhlas, dan berterima kasih.

sebab dengan cinta, kita tak takut lagi kebasahan oleh hujan untuk sekedar bertemu dengannya. membuat yang biasanya tak bisa diupayakan untuk bisa. barangkali cinta yang sudah diselimuti rindu bisa membuat kita lupa, bagaimana melukis, menulis atau berkata. kaca-kaca yang berembun pun bisa berubah menjadi tulisan namanya. 

cinta adalah yang tak bisa dihentikan, cinta bisa saja datang secara tiba-tiba, dimana dan kepada siapa. cinta merupakan logika yang diamnesiakan, tak peduli usia, status, rupa, waktu dan bla-bla-bla lainnya. tetapi tetap saja cinta itu istimewa dan akan diistimewakan, meski harus dan bahkan teramat sering dipaksa untuk membuang air mata.


Bogor, 26 Februari 2014

No comments: