sumber gambar : somedaily.blogspot.com |
bagaimana rasanya sebuah sepi dan ramai mendramatisir hidup kita?. ada kalanya kita butuh sepi, dan juga ada saatnya kita ingin sekali berada dalam suasana yang ramai.
terkadang, orang-orang yang berada didekat kita tak pernah sama sekali mengerti apa mau kita. terlalu banyak menganggap semua keadaan itu sama dari waktu ke waktu. mereka tak pernah memperhatikan bagaimana bahasa tubuh kita berbicara, mengatakan bahwa kita sekarang lagi butuh sendiri dan mungkin 1 jam lagi atau esok baru kita butuh suasana ramai lagi.
adakalanya kita butuh waktu sendiri, menyelesaikan dan menenangkan pikiran sejenak dari rumitnya tuntutan dan masalah-masalah yang datang silih berganti. barangkali, sendiri dalam sepi adalah waktu terbaik untuk memperbaiki diri, merenungkan dan merencanakan perjalanan besar untuk memperbaiki diri.
kita memang ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri, kita membutuhkan orang lain. tapi, tak seharusnya juga semua apa yang dialami oleh diri kita itu diceritakan secara runtut dan detail peristiwanya, kenapa dan mengapa. tak sepatutnya juga, orang-orang disekeliling kita selalu ingin tahu apa masalah kita, mau kemana kita, sedang apa, dan berbagai pertanyaan mengapa, kenapa, dimana ataupun lainnya.
baiklah, rasa ingin sendiri memang ada kalanya. tak usah banyak bicara, tak usah dijadikan suatu perdebatan dengan orang-orang yang membuat kita ramai padalah kita lagi ingin sendiri. tak usah ada marah juga, karena mereka tak pernah mau mengerti kita. maka keluarlah sejenak, berjalan dan memisahkan diri dari keramaian itu. tersenyumlah, itulah jawaban terbaik ketika mereka selalu mempertanyakan mau kemana kita, sama siapa, kenapa ataupun sejenisnya. keluarlah sejenak, berjalan melewati jalan meski tanpa ada tujuan tempat pasti. rasakan ketika angin seketika membawa pergi teka-teki sulit yang ada dalam pikir kita, atau berhentilah di suatu tempat yang kita temui, dan menurut kita itu adalah tempat yang bagus untuk menenangkan diri.
atau bila malam tiba, keluarlah untuk merasakan dinginnya udara malam yang seakan ingin memberikan solusi tanpa bicara. apabila bintang dan bulan terlihat, tataplah mereka, karena ada nasehat-nasehat yang ingin mereka sampaikan dengan indahnya cahaya kecil yang menerangi gelap. atau pergilah ke tempat yang cukup tinggi, pandangilah kilauan lampu-lampu yang sedikit nampak temaram.
bila sudah membaik, kembalilah. karena semuanya tak perlu didramatisir berlebih. sebab kita akan memiliki jalan keluarnya, bila dipikirkan dan dihadapi dengan cara yang baik dan baik-baik.
Bogor, 22 Februari 2014
No comments:
Post a Comment