Tuesday, February 25, 2014

Puisi Pagi

sumber gambar : berita.plasa.msn.com
ada burung-burung camar terbang diatas danau, ada satu pohon dipinggirnya tanpa daun.
apakah hari ini akan hujan, sebab puncak gunung Salak pagi ini tertutup awan.

ada orang-orang yang berlalu lalang dengan beragam aktivitasnya, menyibukkan diri setelah matahari menyibakkan cahaya dari timur, saat embun-embun yang menggelayut diatas dedaunan mulai berjatuhan. ada mimpi-mimpi yang terputus dari lelah tidurnya.

dan ingatkah kita pada dongeng-dongeng semasa kecil, kita yang masih bermuka lugu dan belum terlalu mengerti apa-apa, apalagi tentang tuntutan, kewajiban dan beban-beban yang sungguh berbeda saat kita dewasa. saat itu kita tak usah berpusing-pusing memikirkannya. menghabiskan waktu dengan bermain kelereng, engklek, layang-layang, dan permainan ala anak kecil masa dulu. ah, rasanya waktu itu adalah waktu terindah dimana kita bebas untuk menangis, tertawa, ataupun marah.

ada burung-burung camar terbang diatas danau, ada satu pohon dipinggirnya tanpa daun.
apakah hari ini akan menjadi hari yang teramat lama, apakah jarum jam akan bergerak seperti kura-kura.

ada orang-orang yang berjalan tegap menapaki setiap langkahnya, ada orang yang berjalan terhuyung lemah tak bergairah, bahkan ada yang terdiam karena sakit. ada orang-orang yang rutin mengemis setiap hari, ada orang yang berkerja menjadi tukang parkir, pelayan toko, supir, pengajar ataupun pekerja kantoran di swasta/pemerintahan.

dan ingatkah kita pada harapan baru yang dibangun setiap pagi, ada orang-orang yang berbisik pelan berkata tentang toleransi dan solidaritas, membangun dan bekerja atas nama bersama. tapi ingatkah itu hanya sebuah janji manusia, sebab ada kalanya janji itu terlupa dan mencakar diam-diam tanpa kita sadar. sepertinya, hari ini kita harus bisa menghitung berapa derajat berdiri kita, seberapa panjang jalan kita, atau seberapa yakin pembangunan trayek kehidupan kita itu dapat mencapai titik kebahagiaan.

ada burung-burung camar terbang diatas danau, ada satu pohon dipinggirnya tanpa daun.
semoga hari ini tetap indah, begitu juga esok, lusa dan seterusnya.


Bogor, 25 Februari 2014

No comments: