Hai Salam Semangat !.
Sudah seminggu saya berada di Flores,
rasanya ya nano-nano, kangen rumah, kangen orang tua, kangen adik kaka, kangen
temen-temen, kangen pujaan hati, atau bahkan kangen ngopi di warkop. Iya kangen
ngopi di warkop, karena selama seminggu disini saya gak nemuin satupun warkop,
jadi ya saya ngopinya bikin sendiri di mess atau di kantor. Kalau pas jaman
kuliah dulu di IPB, abis ngampus nongkrong di warkop, bosen di kosan ke warkop,
mau ujian malamnya tetep ke warkop, kalau ngajak ngumpul temen janjiannya di
warkop, bahkan kalau ngajak jalan pujaan hati juga niatnya ngajak ke kota eh
malah ujung-ujungnya makan mie instan sama ngopi di warkop hahaha. Ya mungkin
karena harganya ekonomis ya, cocok di kantong mahasiswa yang emang uangnya
pas-pasan kayak saya ini, kalau hobi nongkrongnya di café-café atau resto
kayaknya bakal sering puasa di pertengahan bulan sampai akhir bulan deh hahaha.
Hari ini hari minggu, saya dan beberapa
teman-teman yang satu mess gak
kebagian shift masuk, sehingga hari
ini full seharian libur. Oh iya,
kebetulan mess saya ini ada di daerah
Nangapanda, desa yang ada sebelum desa Nangaroro (lokasi beradanya proyek) kalau
jalurnya dari Ende. Di proyek ini, selain terdapat 2 kantor proyek yang berada
di lokasi berbeda, mess-nya pun ada di
2 lokasi, yang satunya ada di Desa Nangaroro dan mess
satunya lagi ada di Desa Nangapanda. Nah saya yang kebagian di desa Nangapanda.
Saya disini ber-7 orang dalam satu mess. Hari ini, saya diajak berjalan-jalan
sama Mas Krisna dan Mas Trias untuk main-main ke Pantai yang lokasinya dekat
dengan salah satu basecamp proyek kita. Nah basecamp
ini adalah tempat yang dijadikan untuk memproduksi beton pracetak khususnya
beton-beton pracetak untuk saluran. Penjelasan
mengenai apa itu beton pracetak dan jenis-jenis beton lainnya akan dibahas di
artikel selanjutnya.
Peta Posisi Pusat Kota Ende, Desa Nangapanda, dan Desa Nangaroro |
Kalau dijabarkan, proyek tempat saya
ditugaskan ini memiliki 2 kantor proyek, 2 mess,
2 basecamp yang berada di 2 lokasi
yang berbeda. Mungkin hal ini dikarenakan kondisi tempat, jarak atau entah
lingkungannya yang membuat kantor, mess,
atau basecamp harus berbeda-beda
lokasi, saya juga kurang paham banget mengapa tidak dijadikan satu saja, maklum
gak banyak tanya-tanya soalnya masih newbie
kerja di proyek hehehe. Nah untuk basecamp
sendiri, untuk basecamp Nangapanda
hanya dijadikan sebagai tempat memproduksi beton pracetak dan ukurannya tidak
begitu luas, sedangkan basecamp kedua
yaitu di Nangaroro dekat dengan kantor dan mess
Nangaroro yang fungsinya untuk memproduksi campuran aspal, beton in situ, memproduksi agregat dengan crusher, laboratorium, gudang mekanik dan tempat parkir mobil-mobil
truk serta alat-alat berat.
Foto di Pantai Nangapanda saat Menunggu Sunset |
Ide utama yang mengajak saya kesini adalah
mas Krisna, dan mas Krisna ini adalah orang yang sampai sekarang paling care sama saya dan masih menjalin
silaturahmi yang cukup baik dengan saya. Dia ini orang asli Boyolali (Jawa
Tengah), umurnya lebih tua dari saya sekitar 5 tahunan, tua-tua tapi lucu
orangnya dan suka menolong hehehe. Saya dan mas Trias diajak kesini karena
katanya disini pantainya bagus tapi sepi, enak deh buat menunggu waktu sore
apalagi sambil bakar jagung namun sayangnya jagung disini lagi belum musimnya, jadi
susah nyari yang jualnya. Nah kalau mas Trias ini adalah temen seangkatan sewaktu
kuliah dulu di Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, orang asli Madiun (Jawa Timur).
Foto dari Kiri ke Kanan (Mas Krisna, Saya & Mas Trias) |
Kami bertiga kesini naik motor dari mess,
bonceng bertiga, kalau kata anak jaman
now sih kayak cabe-cabean, eh bukan deng terong-terongan maksudnya kan kita
cowo semua hahahaha. Pas nyampe kesini, ternyata pantainya ada tepat di belakang
basecamp. Pantainya sepi banget, hanya satu-dua orang yang ada disini, itu pun
mereka yang datang kesini untuk mencari ikan dengan jala. Pantainya bersih,
namun pasirnya emang bukan pasir putih tapi menurut saya tetep bagus lokasinya.
Dilokasi ini karena dekat basecamp,
saya melihat banyak beton-beton pracetak yang dibuat disini seperti Reinforced Concrete Pipe (RCP), U-Ditch,
dan Box Culvert berbagai ukuran. Nah
nama-nama yang saya sebutkan itu, semuanya berfungsi untuk saluran air. Jadi ya
memang basecamp ini dikhususkan hanya
memproduksi saluran-saluran air yang kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk
dipasang langsung tanpa pabrikasi di lapangan sehingga pekerjaan lebih cepat
dan mudah.
Fungsi dari jenis-jenis beton pracetak
tersebut sama yaitu sebagai saluran air, hanya terdapat perbedaan dari jenis
penggunaan konstruksi dan bentuknya saja seperti.
1. Reinforced Concrete Pipe (RCP)
Kalau diterjemahkan kata tersebut dalam
bahasa Indonesia yaitu Reinforced Concrete = Beton Bertulang (Beton yang
menggunakan besi sebagai tulangannya) dan Pipe yaitu Pipa, sehingga kalau
digabung berarti Reinforced Concrete Pipe
= Pipa Beton Bertulang. Lah kok pipa, katanya beton?, iya karena bentuknya
kayak pipa yaitu bulat dan ada lubang ditengahnya. Kalau bahasa kerennya sih
buis beton alias gorong-gorong yang bentuknya bulat. Jadi kalau RCP ini
ukurannya dalam diameter, ada yang ukuran diameter 0.8 m’, 1m’, 1.2 m’ dan
lainnya, sesuka-sukanya aja yang buat mau diameter berapa dan kebutuhannya buat
apa hehehehehe.
2. U-Ditch
U = Seperti huruf U, dan Ditch = Selokan/Saluran, sehingga jika
diartikan secara keseluruhan U-Ditch =
Saluran yang berbentuk huruf U, nah karena berbentuk huruf U sehingga atasnya
terbuka, jadi pencetakannya hanya sisi samping kiri-kanan dan alas bawah yang
dicetak menjadi satu bagian tak terpisahkan. Jenis saluran ini bisa menggunakan
tutup atau tidak, tergantung jenis kebutuhan penggunaanya sehingga optional. Tapi jika menggunakan tutup, tutupnya
ini tetap dicetak terpisah tidak digabung disatukan dengan bentuk U nya
tersebut, sehingga bisa dibuka maupun dilepas tutupnya sewaktu-waktu terutama
saat maintenance atau perawatan
saluran. Ukuran U-Ditch sendiri dapat
dicetak bermacam-macam ukuran tergantung kebutuhan juga.
3. Box Culvert
Box berarti seperti Box yaitu tertutup, ada alasnya, ada tutupnya, ada sisi samping
kiri-kanannya. Culvert = Saluran Air.
Jika diartikan secara keseluruhan yaitu saluran air yang bentuknya tertutup
seperti box. Sebenarnya Box Culvert ini hampir sama dengan U-Ditch hanya saja jika Box Culvert itu alas,tutup, sisi
kiri-kanannya dicetak menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Sedangkan U-Ditch, hanya alas dan sisi kiri-kanannya saja yang dicetak menjadi satu bagian, tetapi jika menggunakan tutup, tutupnya bisa
dibuka atau dilepas. Nah kalau Box ini
tutupnya tidak bisa dilepas karena memang fungsinya juga biasanya digunakan
untuk saluran-saluran air yang melintasi jalan.
Adapun ukurannya beraneka ragam sesuai kebutuhan masing-masing.
Nah agar lebih jelas, saya coba bahas
dengan gambar seperti dibawah ini.
Bentuk RCP/Buis Beton Pracetak Sumber Gambar : http://megaconconcrete.com/jual-pipa-beton-bertulang-yogyakarta/ |
Salah Satu Pemasangan RCP/Buis Beton di Sisi Jalan Sumber Gambar : https://asiacon.co.id/blog/buis-beton-depok |
Untuk RCP mungkin dari gambar tersebut sudah jelas bentuknya bulat, RCP ini dapat dipasang di sisi jalan ataupun melintasi
jalan atau bahkan sebagai saluran bawah tanah di perumahan, bangunan gedung ataupun industri.
Bentuk U-Ditch Pracetak Sumber Gambar : https://readymixbdg.com/harga-u-ditch-dan-tutup-u-ditch-bekasi-dan-cikarang/ |
Saluran U-Ditch dipasang di sisi Jalan (Dapat Memakai Tutup maupun Tanpa Tutup) Sumber Gambar : https://www.terraconblock.com/metode-kerja-saluran-u-ditch/ |
Lalu untuk U-Ditch terlihat seperti gambar bahwa bentuknya seperti U
tanpa adanya tutup, akan tetapi jika menggunakan tutup, tutupnya dapat dibuka
atau dilepas dan tutupnya dicetak terpisah tidak menjadi satu bagian dari
bentuk U-Ditch itu sendiri. Umumnya U-Ditch ini dipasang di sisi jalan.
Bentuk Box Culvert Pracetak Sumber Gambar : https://beton.co.id/en/product/box-culvert/box-culvert-heavy-duty/ |
Box Culvert dipasang Melintasi Jalan (atau berfungsi juga sebagai Jembatan) Sumber Gambar : http://my.geoview.info/sumalang_box_culvert,11129639p |
Kemudian untuk Box Culvert, terlihat bahwa hampir sama dengan U-Ditch akan
tetapi tutupnya dicetak secara bersamaan menjadi satu bagian dan tidak bisa dibuka tutupnya. Umumnya Box Culvert ini dipasang melintasi jalan dan berfungsi juga sebagai jembatan.
Sekian yang bisa saya bahas pada artikel
kali ini, untuk membaca artikel sebelumnya dapat dilihat disini dan untuk melihat artikel selanjutnya dapat di klik disini.
1 comment:
Mantapp mas,,
Salam kenal ya
Panel Beton Bandung
Post a Comment