Sunday, December 2, 2018

Menikmati Sunset sambil Belajar Saluran Pracetak di Basecamp Nangapanda


Hai Salam Semangat !.

Sudah seminggu saya berada di Flores, rasanya ya nano-nano, kangen rumah, kangen orang tua, kangen adik kaka, kangen temen-temen, kangen pujaan hati, atau bahkan kangen ngopi di warkop. Iya kangen ngopi di warkop, karena selama seminggu disini saya gak nemuin satupun warkop, jadi ya saya ngopinya bikin sendiri di mess atau di kantor. Kalau pas jaman kuliah dulu di IPB, abis ngampus nongkrong di warkop, bosen di kosan ke warkop, mau ujian malamnya tetep ke warkop, kalau ngajak ngumpul temen janjiannya di warkop, bahkan kalau ngajak jalan pujaan hati juga niatnya ngajak ke kota eh malah ujung-ujungnya makan mie instan sama ngopi di warkop hahaha. Ya mungkin karena harganya ekonomis ya, cocok di kantong mahasiswa yang emang uangnya pas-pasan kayak saya ini, kalau hobi nongkrongnya di café-café atau resto kayaknya bakal sering puasa di pertengahan bulan sampai akhir bulan deh hahaha.
Hari ini hari minggu, saya dan beberapa teman-teman yang satu mess gak kebagian shift masuk, sehingga hari ini full seharian libur. Oh iya, kebetulan mess saya ini ada di daerah Nangapanda, desa yang ada sebelum desa Nangaroro (lokasi beradanya proyek) kalau jalurnya dari Ende. Di proyek ini, selain terdapat 2 kantor proyek yang berada di lokasi berbeda, mess-nya pun ada di 2 lokasi, yang satunya ada di Desa Nangaroro dan  mess satunya lagi ada di Desa Nangapanda. Nah saya yang kebagian di desa Nangapanda. Saya disini ber-7 orang dalam satu mess. Hari ini, saya diajak berjalan-jalan sama Mas Krisna dan Mas Trias untuk main-main ke Pantai yang lokasinya dekat dengan salah satu basecamp proyek kita. Nah basecamp ini adalah tempat yang dijadikan untuk memproduksi beton pracetak khususnya beton-beton pracetak untuk saluran. Penjelasan mengenai apa itu beton pracetak dan jenis-jenis beton lainnya akan dibahas di artikel selanjutnya.

Peta Posisi Pusat Kota Ende, Desa Nangapanda, dan Desa Nangaroro 
Kalau dijabarkan, proyek tempat saya ditugaskan ini memiliki 2 kantor proyek, 2 mess, 2 basecamp yang berada di 2 lokasi yang berbeda. Mungkin hal ini dikarenakan kondisi tempat, jarak atau entah lingkungannya yang membuat kantor, mess, atau basecamp harus berbeda-beda lokasi, saya juga kurang paham banget mengapa tidak dijadikan satu saja, maklum gak banyak tanya-tanya soalnya masih newbie kerja di proyek hehehe. Nah untuk basecamp sendiri, untuk basecamp Nangapanda hanya dijadikan sebagai tempat memproduksi beton pracetak dan ukurannya tidak begitu luas, sedangkan basecamp kedua yaitu di Nangaroro dekat dengan kantor dan mess Nangaroro yang fungsinya untuk memproduksi campuran aspal, beton in situ, memproduksi agregat dengan crusher, laboratorium, gudang mekanik dan tempat parkir mobil-mobil truk serta alat-alat berat.

Foto di Pantai Nangapanda saat Menunggu Sunset
Ide utama yang mengajak saya kesini adalah mas Krisna, dan mas Krisna ini adalah orang yang sampai sekarang paling care sama saya dan masih menjalin silaturahmi yang cukup baik dengan saya. Dia ini orang asli Boyolali (Jawa Tengah), umurnya lebih tua dari saya sekitar 5 tahunan, tua-tua tapi lucu orangnya dan suka menolong hehehe. Saya dan mas Trias diajak kesini karena katanya disini pantainya bagus tapi sepi, enak deh buat menunggu waktu sore apalagi sambil bakar jagung namun sayangnya jagung disini lagi belum musimnya, jadi susah nyari yang jualnya. Nah kalau mas Trias ini adalah temen seangkatan sewaktu kuliah dulu di Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, orang asli Madiun (Jawa Timur).

Foto dari Kiri ke Kanan (Mas Krisna, Saya & Mas Trias)
Kami bertiga kesini naik motor dari mess, bonceng bertiga, kalau kata anak jaman now sih kayak cabe-cabean, eh bukan deng terong-terongan maksudnya kan kita cowo semua hahahaha. Pas nyampe kesini, ternyata pantainya ada tepat di belakang basecamp. Pantainya sepi banget, hanya satu-dua orang yang ada disini, itu pun mereka yang datang kesini untuk mencari ikan dengan jala. Pantainya bersih, namun pasirnya emang bukan pasir putih tapi menurut saya tetep bagus lokasinya. Dilokasi ini karena dekat basecamp, saya melihat banyak beton-beton pracetak yang dibuat disini seperti Reinforced Concrete Pipe (RCP), U-Ditch, dan Box Culvert berbagai ukuran. Nah nama-nama yang saya sebutkan itu, semuanya berfungsi untuk saluran air. Jadi ya memang basecamp ini dikhususkan hanya memproduksi saluran-saluran air yang kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang langsung tanpa pabrikasi di lapangan sehingga pekerjaan lebih cepat dan mudah.

Fungsi dari jenis-jenis beton pracetak tersebut sama yaitu sebagai saluran air, hanya terdapat perbedaan dari jenis penggunaan konstruksi dan bentuknya saja seperti.
1.   Reinforced Concrete Pipe (RCP)
Kalau diterjemahkan kata tersebut dalam bahasa Indonesia yaitu Reinforced Concrete = Beton Bertulang (Beton yang menggunakan besi sebagai tulangannya) dan Pipe yaitu Pipa, sehingga kalau digabung berarti Reinforced Concrete Pipe = Pipa Beton Bertulang. Lah kok pipa, katanya beton?, iya karena bentuknya kayak pipa yaitu bulat dan ada lubang ditengahnya. Kalau bahasa kerennya sih buis beton alias gorong-gorong yang bentuknya bulat. Jadi kalau RCP ini ukurannya dalam diameter, ada yang ukuran diameter 0.8 m’, 1m’, 1.2 m’ dan lainnya, sesuka-sukanya aja yang buat mau diameter berapa dan kebutuhannya buat apa hehehehehe.
2.   U-Ditch
U = Seperti huruf U, dan Ditch = Selokan/Saluran, sehingga jika diartikan secara keseluruhan U-Ditch = Saluran yang berbentuk huruf U, nah karena berbentuk huruf U sehingga atasnya terbuka, jadi pencetakannya hanya sisi samping kiri-kanan dan alas bawah yang dicetak menjadi satu bagian tak terpisahkan. Jenis saluran ini bisa menggunakan tutup atau tidak, tergantung jenis kebutuhan penggunaanya sehingga optional. Tapi jika menggunakan tutup, tutupnya ini tetap dicetak terpisah tidak digabung disatukan dengan bentuk U nya tersebut, sehingga bisa dibuka maupun dilepas tutupnya sewaktu-waktu terutama saat maintenance atau perawatan saluran. Ukuran U-Ditch sendiri dapat dicetak bermacam-macam ukuran tergantung kebutuhan juga.
3.   Box Culvert
Box berarti seperti Box yaitu tertutup, ada alasnya, ada tutupnya, ada sisi samping kiri-kanannya. Culvert = Saluran Air. Jika diartikan secara keseluruhan yaitu saluran air yang bentuknya tertutup seperti box. Sebenarnya Box Culvert ini hampir sama dengan U-Ditch hanya saja jika Box Culvert itu alas,tutup, sisi kiri-kanannya dicetak menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Sedangkan U-Ditch, hanya alas dan sisi kiri-kanannya saja yang dicetak menjadi satu bagian, tetapi jika menggunakan tutup, tutupnya bisa dibuka atau dilepas. Nah kalau Box ini tutupnya tidak bisa dilepas karena memang fungsinya juga biasanya digunakan untuk saluran-saluran air yang melintasi jalan. Adapun ukurannya beraneka ragam sesuai kebutuhan masing-masing.

Nah agar lebih jelas, saya coba bahas dengan gambar seperti dibawah ini. 
Bentuk RCP/Buis Beton Pracetak
Sumber Gambar : http://megaconconcrete.com/jual-pipa-beton-bertulang-yogyakarta/
Salah Satu Pemasangan RCP/Buis Beton di Sisi Jalan
Sumber Gambar : https://asiacon.co.id/blog/buis-beton-depok
Untuk RCP mungkin dari gambar tersebut sudah jelas bentuknya bulat, RCP ini dapat dipasang di sisi jalan ataupun melintasi jalan atau bahkan sebagai saluran bawah tanah di perumahan, bangunan gedung ataupun industri. 

Bentuk U-Ditch Pracetak
Sumber Gambar : https://readymixbdg.com/harga-u-ditch-dan-tutup-u-ditch-bekasi-dan-cikarang/
Saluran U-Ditch dipasang di sisi Jalan (Dapat Memakai Tutup maupun Tanpa Tutup)
Sumber Gambar : https://www.terraconblock.com/metode-kerja-saluran-u-ditch/
Lalu untuk U-Ditch terlihat seperti gambar bahwa bentuknya seperti U tanpa adanya tutup, akan tetapi jika menggunakan tutup, tutupnya dapat dibuka atau dilepas dan tutupnya dicetak terpisah tidak menjadi satu bagian dari bentuk U-Ditch itu sendiri. Umumnya U-Ditch ini dipasang di sisi jalan. 

Bentuk Box Culvert Pracetak
Sumber Gambar : https://beton.co.id/en/product/box-culvert/box-culvert-heavy-duty/
Box Culvert dipasang Melintasi Jalan (atau berfungsi juga sebagai Jembatan)
Sumber Gambar : http://my.geoview.info/sumalang_box_culvert,11129639p
Kemudian untuk Box Culvert, terlihat bahwa hampir sama dengan U-Ditch akan tetapi tutupnya dicetak secara bersamaan menjadi satu bagian dan tidak bisa dibuka tutupnya. Umumnya Box Culvert ini dipasang melintasi jalan dan berfungsi juga sebagai jembatan.

Sekian yang bisa saya bahas pada artikel kali ini, untuk membaca artikel sebelumnya dapat dilihat disini dan untuk melihat artikel selanjutnya dapat di klik disini.