Hai Salam Semangat !.
Melanjutkan cerita
sebelumnya mengenai petualangan pertama saya sebagai seorang civil
engineer, cerita sebelumnya dapat dilihat disini. Flores merupakan sebuah pulau di daerah Indonesia
Timur yang dimana jamnya-pun sudah WIT atau 2 jam lebih cepat dari kota Bogor,
kota hujan dan kota yang banyak menyimpan seribu kenangan hehehehe. Pulau
Flores terdiri dari 8 Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten
Manggarai Barat (Ibu Kotanya adalah Labuan Bajo), tempat dimana para turis
mancanegara banyak berada disini untuk mengunjungi salah satu wisata
terkenalnya yaitu Pulau Komodo.
2. Kabupaten Manggarai (Ibu Kotanya adalah
Ruteng), tempat dimana ada perkampungan adat atau juga disebut sebagai Desa
Tradisional terindah di Indonesia yang letaknya berada di kawasan pegunungan.
3. Kabupaten Manggarai Timur (Ibu Kotanya adalah Borong).
4. Kabupaten Ngada (Ibu Kotanya adalah
Bajawa), yang dimana terkenal dengan wisatanya yaitu Pantai Riung (Pantai 17
Pulau yang sangat eksotis).
5. Kabupaten Nagekeo (Ibu Kotanya
adalah Mbay).
6. Kabupaten Ende (Ibu Kotanya adalah Ende),
tempat yang dikenal sebagai tempat lahirnya Pancasila, dimana Bung Karno
merenungkan dasar-dasar Pancasila saat diasingkan oleh Belanda ke kota ini, dan
tempat ini juga memiliki sebuah tempat wisata yang sangat terkenal karena
keindahannya yaitu Danau Kelimutu yang pernah juga menjadi gambar utama pada
mata uang pecahan 5000 rupiah cetakan tahun 1992.
7. Kabupaten Sikka (Ibu Kotanya adalah
Maumere), kampung halamannya Near dan Dian Sorowae yang menciptakan dan
menyanyikan lagu yang lagi hit jaman now
"Karna Su Sayang" hehehe.
8. Kabupaten Flores Timur (Ibu Kotanya
Larantuka).
Saya saat itu
benar-benar tidak tahu dimana itu Flores, apalagi saat saya mendapatkan surat
penugasan kerja untuk ditempatkan di Proyek Pembangunan Jalan Lintas Nasional
di Perbatasan Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo. Singkat cerita saya
akhirnya berangkat ke Ende dan tibalah saya di Bandara H. Hasan Aroeboesman (Bandaranya
Kabupaten Ende). Untuk sampai ke kota ini, khususnya apabila menggunakan jalur
penerbangan dari Jakarta, Surabaya atau kota besar lainnya di Indonesia, Untuk
mencapai kota ini tidak ada penerbangan langsung (Direct Flight) ke Bandara
Ende ini, umumnya harus transit terlebih dahulu di Bandara Labuan Bajo
(Manggarai Barat) atau Bandara El Tari (Kupang), dengan pesawat yang umumnya
melayani jalur ke Ende ini hanya maskapai Wings dan Garuda.
Sewaktu di pantai Ria |
Setiba saya di Bandara, saya dijemput oleh
teman-teman kantor yang juga sedang ditugaskan disini. Saya diajak menuju
kantor proyek yang berlokasi di pusat kota Ende, kebetulan kantor proyek disini
memiliki 2 lokasi kantor yang pertama kantor yang berada di pusat kota Ende
(fungsinya untuk urusan administrasi) sedangkan kantor kedua berada di daerah
Nangaroro, sebuah desa di perbatasan antara Kabupaten Ende dan Kabupaten
Nagekeo serta tempat beradanya proyek dilaksanakan (fungsinya untuk urusan
operasional). Saat awal saya datang kesini, saya menginap selama 2 hari di
kantor proyek Ende sebelum akhirnya harus pindah ke kantor proyek di Nangaroro.
Saya tiba di Kota Ende pada siang hari, lalu pada sore hari saya diajak oleh
teman-teman yang berada di kantor Ende untuk jalan-jalan ke Pantai Ria (salah
satu tempat yang cukup ramai di Kota Ende dan lokasinya masih berada di pusat
Kota Ende), disana saya diajak untuk berwisata kuliner sambil menikmati sunset.
Lalu malamnya saya berfoto di Monumen Pancasila hehhehe.
Sewaktu di Danau Kelimutu |
Lalu pada hari kedua, saya diajak kembali
untuk jalan-jalan ke Danau Kelimutu, lokasinya sekitar 3 jam tempuh dari pusat
kota Ende. Setelah puas berjalan-jalan, akhirnya saya dan teman-teman kembali
ke kantor proyek di pusat kota Ende. Dan keesokan harinya saya diantarkan
menuju kantor Proyek di Nangaroro untuk mulai bekerja, kebetulan saya saat itu
ditugaskan sebagai Quality Engineer yang tugasnya adalah mengontrol dan
mengecek seluruh kualitas pekerjaan yang dilaksanakan di proyek Jalan itu agar
memiliki mutu yang baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Adapun struktur organisasi dan uraian pekerjaan pada proyek konstruksi secara umum dan
sederhana adalah sebagai berikut :
1. Project Manager (PM)
Bos nya proyek / orang nomor satu di
proyek yang bertanggung jawab penuh dari awal sampai akhir penyelesaian proyek.
Kerjanya ya memonitoring seluruh
aktivitas proyek secara biaya, mutu, dan waktu. Garis kerjanya yaitu berkoordinasi
secara external ke owner dan manajemen konstruksi maupun internal ke pimpinan
perusahaan dan seluruh staff di proyek.
2. Site
Manager (SM)
Orang nomor dua di proyek atau biasa
disebut juga jenderalnya operasional proyek. Tugasnya lebih kepada bagaimana
memanajemen pelaksanaan proyek dilapangan agar berjalan tepat waktu dan
memiliki mutu baik. Cakupan kerjanya terbatas hanya pada operasional lapangan
saja.
3. Admin
Project
Cakupan kerjanya seputar administrasi
proyek seperti ngurus surat menyurat, absensi karyawan, peralatan kerja seperti
ATK di proyek, bahkan tidak jarang merangkap sebagai finance yang ngurusin
keuangan di proyek.
4. Site
Engineer (SE)
Cakupan kerjanya mengurusi dokumen kontrak,
schedule, metode kerja, dan gambar kerja dilapangan.
5. Supervisor
Cakupan kerjanya mengawasi pelaksanaan
kerja di lapangan apakah sudah sesuai gambar atau tidak, dan mengawasi seluruh
pekerja di lapangan termasuk mandor dan para pekerjanya.
6. Drafter
Cakupan kerjanya adalah membuat gambar
kerja dan merincikan gambar yang disesuaikan dengan gambar dari perencana agar
bisa diaplikasikan dengan mudah di lapangan.
7. Quantity
Surveyor (QS)
Cakupan kerjanya adalah hitung menghitung
seperti menghitung volume kebutuhan material di lapangan, menghitung jumlah
upah pekerja sesuai pekerjaan yang telah dilakukan, mengontrol anggaran
biaya rencana dengan actual di lapangan,
dan menghitung prosentase progress pekerjaan di lapangan secara berkala.
8. Surveyor
Ini spesialis ukur mengukur, pekerjaannya
yaitu mengukur jarak dan elevasi menggunakan suatu alat ukur pada setiap titik
sesuai gambar kerja yang diinginkan agar pekerjaan memiliki acuan kerja
sehingga tidak acak-acakan, memiliki ukuran yang tepat, dan juga dapat
mempermudah pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
9. Logistik
Cakupan kerjanya adalah menjaga dan
mengatur keluar masuknya barang atau material agar bisa terkontrol dengan baik.
10. Peralatan
Cakupan kerjanya adalah menyediakan,
merawat, dan memperbaiki seluruh peralatan kerja yang ada di proyek agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
11. Safety
Ini yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja, cakupan kerjanya
seperti memberi arahan dan penyuluhan pada seluruh staff dan pekerja mengenai
cara bekerja dengan aman, mengurus kebersihan dan kerapian proyek, dan
mengontrol aktivitas seluruh pekerja agar terhindar dari adanya kecelakaan
kerja.
12. Quality
Control (QC)
Pekerjaannya yaitu mengecek dan memastikan
bahwa seluruh material yang digunakan di proyek sesuai dengan spesifikasi yang
diminta dan memastikan kualitas hasil pekerjaan memiliki mutu yang baik sesuai
dokumen kontrak.
13. Mandor
/ Sub Kontraktor
Bosnya pekerja yaitu orang atau suatu perusahaam yang memborong dan
melaksanakan pekerjaan konstruksi di proyek yang men-sub kepada kontraktor utama.
Rincian tersebut adalah penjelasan secara
umum dan sederhana saja, mungkin disetiap proyek atau perusahaan memiliki sistem
organisasi yang berbeda-beda, akan tetapi pada umumnya tidak akan jauh seperti
yang telah disebutkan diatas. Semoga bermanfaat. Untuk membaca artikel selanjutnya dapat dilihat disini.
No comments:
Post a Comment