Saturday, December 1, 2018

Perjalanan Dari Kota Hujan (Bogor) ke Kota Pancasila (Ende)


Hai Salam Semangat !.

Melanjutkan cerita sebelumnya mengenai petualangan pertama saya sebagai seorang civil engineer, cerita sebelumnya dapat dilihat disini. Flores merupakan sebuah pulau di daerah Indonesia Timur yang dimana jamnya-pun sudah WIT atau 2 jam lebih cepat dari kota Bogor, kota hujan dan kota yang banyak menyimpan seribu kenangan hehehehe. Pulau Flores terdiri dari 8 Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Manggarai Barat (Ibu Kotanya adalah Labuan Bajo), tempat dimana para turis mancanegara banyak berada disini untuk mengunjungi salah satu wisata terkenalnya yaitu Pulau Komodo.
2. Kabupaten Manggarai (Ibu Kotanya adalah Ruteng), tempat dimana ada perkampungan adat atau juga disebut sebagai Desa Tradisional terindah di Indonesia yang letaknya berada di kawasan pegunungan.
3. Kabupaten Manggarai Timur (Ibu Kotanya adalah Borong).
4. Kabupaten Ngada (Ibu Kotanya adalah Bajawa), yang dimana terkenal dengan wisatanya yaitu Pantai Riung (Pantai 17 Pulau yang sangat eksotis).
5. Kabupaten Nagekeo (Ibu Kotanya adalah  Mbay).
6. Kabupaten Ende (Ibu Kotanya adalah Ende), tempat yang dikenal sebagai tempat lahirnya Pancasila, dimana Bung Karno merenungkan dasar-dasar Pancasila saat diasingkan oleh Belanda ke kota ini, dan tempat ini juga memiliki sebuah tempat wisata yang sangat terkenal karena keindahannya yaitu Danau Kelimutu yang pernah juga menjadi gambar utama pada mata uang pecahan 5000 rupiah cetakan tahun 1992.
7. Kabupaten Sikka (Ibu Kotanya adalah Maumere), kampung halamannya Near dan Dian Sorowae yang menciptakan dan menyanyikan lagu yang lagi hit jaman now "Karna Su Sayang" hehehe.
8. Kabupaten Flores Timur (Ibu Kotanya Larantuka).

Saya saat itu benar-benar tidak tahu dimana itu Flores, apalagi saat saya mendapatkan surat penugasan kerja untuk ditempatkan di Proyek Pembangunan Jalan Lintas Nasional di Perbatasan Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo. Singkat cerita saya akhirnya berangkat ke Ende dan tibalah saya di Bandara H. Hasan Aroeboesman (Bandaranya Kabupaten Ende). Untuk sampai ke kota ini, khususnya apabila menggunakan jalur penerbangan dari Jakarta, Surabaya atau kota besar lainnya di Indonesia, Untuk mencapai kota ini tidak ada penerbangan langsung (Direct Flight) ke Bandara Ende ini, umumnya harus transit terlebih dahulu di Bandara Labuan Bajo (Manggarai Barat) atau Bandara El Tari (Kupang), dengan pesawat yang umumnya melayani jalur ke Ende ini hanya maskapai Wings dan Garuda.

Sewaktu di pantai Ria
Setiba saya di Bandara, saya dijemput oleh teman-teman kantor yang juga sedang ditugaskan disini. Saya diajak menuju kantor proyek yang berlokasi di pusat kota Ende, kebetulan kantor proyek disini memiliki 2 lokasi kantor yang pertama kantor yang berada di pusat kota Ende (fungsinya untuk urusan administrasi) sedangkan kantor kedua berada di daerah Nangaroro, sebuah desa di perbatasan antara Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo serta tempat beradanya proyek dilaksanakan (fungsinya untuk urusan operasional). Saat awal saya datang kesini, saya menginap selama 2 hari di kantor proyek Ende sebelum akhirnya harus pindah ke kantor proyek di Nangaroro. Saya tiba di Kota Ende pada siang hari, lalu pada sore hari saya diajak oleh teman-teman yang berada di kantor Ende untuk jalan-jalan ke Pantai Ria (salah satu tempat yang cukup ramai di Kota Ende dan lokasinya masih berada di pusat Kota Ende), disana saya diajak untuk berwisata kuliner sambil menikmati sunset. Lalu malamnya saya berfoto di Monumen Pancasila hehhehe.

Sewaktu di Danau Kelimutu
Lalu pada hari kedua, saya diajak kembali untuk jalan-jalan ke Danau Kelimutu, lokasinya sekitar 3 jam tempuh dari pusat kota Ende. Setelah puas berjalan-jalan, akhirnya saya dan teman-teman kembali ke kantor proyek di pusat kota Ende. Dan keesokan harinya saya diantarkan menuju kantor Proyek di Nangaroro untuk mulai bekerja, kebetulan saya saat itu ditugaskan sebagai Quality Engineer yang tugasnya adalah mengontrol dan mengecek seluruh kualitas pekerjaan yang dilaksanakan di proyek Jalan itu agar memiliki mutu yang baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yang tercantum dalam dokumen kontrak.


Adapun struktur organisasi dan uraian pekerjaan pada proyek konstruksi secara umum dan sederhana adalah sebagai berikut :
1.    Project Manager (PM) 
Bos nya proyek / orang nomor satu di proyek yang bertanggung jawab penuh dari awal sampai akhir penyelesaian proyek. Kerjanya ya  memonitoring seluruh aktivitas proyek secara biaya, mutu, dan waktu. Garis kerjanya yaitu berkoordinasi secara external ke owner dan manajemen konstruksi maupun internal ke pimpinan perusahaan dan seluruh staff di proyek.
2.   Site Manager (SM) 
Orang nomor dua di proyek atau biasa disebut juga jenderalnya operasional proyek. Tugasnya lebih kepada bagaimana memanajemen pelaksanaan proyek dilapangan agar berjalan tepat waktu dan memiliki mutu baik. Cakupan kerjanya terbatas hanya pada operasional lapangan saja.
3.   Admin Project
Cakupan kerjanya seputar administrasi proyek seperti ngurus surat menyurat, absensi karyawan, peralatan kerja seperti ATK di proyek, bahkan tidak jarang merangkap sebagai finance yang ngurusin keuangan di proyek.
4.   Site Engineer (SE)
Cakupan kerjanya mengurusi dokumen kontrak, schedule, metode kerja, dan gambar kerja dilapangan.
5.   Supervisor
Cakupan kerjanya mengawasi pelaksanaan kerja di lapangan apakah sudah sesuai gambar atau tidak, dan mengawasi seluruh pekerja di lapangan termasuk mandor dan para pekerjanya.
6.   Drafter
Cakupan kerjanya adalah membuat gambar kerja dan merincikan gambar yang disesuaikan dengan gambar dari perencana agar bisa diaplikasikan dengan mudah di lapangan.
7.   Quantity Surveyor (QS)
Cakupan kerjanya adalah hitung menghitung seperti menghitung volume kebutuhan material di lapangan, menghitung jumlah upah pekerja sesuai pekerjaan yang telah dilakukan, mengontrol anggaran biaya  rencana dengan actual di lapangan, dan menghitung prosentase progress pekerjaan di lapangan secara berkala.
8.   Surveyor
Ini spesialis ukur mengukur, pekerjaannya yaitu mengukur jarak dan elevasi menggunakan suatu alat ukur pada setiap titik sesuai gambar kerja yang diinginkan agar pekerjaan memiliki acuan kerja sehingga tidak acak-acakan, memiliki ukuran yang tepat, dan juga dapat mempermudah pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
9.   Logistik
Cakupan kerjanya adalah menjaga dan mengatur keluar masuknya barang atau material agar bisa terkontrol dengan baik.
10. Peralatan
Cakupan kerjanya adalah menyediakan, merawat, dan memperbaiki seluruh peralatan kerja yang ada di proyek agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
11. Safety
Ini yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja,  cakupan kerjanya seperti memberi arahan dan penyuluhan pada seluruh staff dan pekerja mengenai cara bekerja dengan aman, mengurus kebersihan dan kerapian proyek, dan mengontrol aktivitas seluruh pekerja agar terhindar dari adanya kecelakaan kerja.
12. Quality Control (QC)
Pekerjaannya yaitu mengecek dan memastikan bahwa seluruh material yang digunakan di proyek sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan memastikan kualitas hasil pekerjaan memiliki mutu yang baik sesuai dokumen kontrak.
13. Mandor / Sub Kontraktor
Bosnya pekerja yaitu orang atau suatu perusahaam  yang memborong dan melaksanakan pekerjaan konstruksi di proyek yang men-sub kepada kontraktor utama.

Rincian tersebut adalah penjelasan secara umum dan sederhana saja, mungkin disetiap proyek atau perusahaan memiliki sistem organisasi yang berbeda-beda, akan tetapi pada umumnya tidak akan jauh seperti yang telah disebutkan diatas. Semoga bermanfaat. Untuk membaca artikel selanjutnya dapat dilihat disini.




No comments: