Friday, December 28, 2018

Sebuah Persimpangan

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/jauh-persimpangan-junction-arah-1522905/

Sudah lama aku terkurung dalam sangkar ini, menyepi, menjauh dari lingkungan yang kukenal.
Entah kenapa aku kembali lagi kesini, berkali-kali, apakah tidak cukup sekali jadi pelajaran yang harusnya aku pahami dengan baik, sehingga tetap baik-baik.
Lalu aku berpikir sejenak dalam setiap hari, karena pikiran-pikiran itu hinggap tanpa mengenal situasi.
Itu memang datang sebentar saja, tetapi efeknya teramat luar biasa memusingkan, cukup membuat sekujur badan lemas seperti rasanya ingin menyerah.
Atau sesekali dapat memaksa keluar tetesan air dari celah-celah mata, bahkan juga mengobarkan rasa amarah atas kesalahan dalam melangkah.

Seberapa lama aku telah membangun semuanya dengan susah payah, berdarah-darah, bahkan sampai akupun lupa tentang rasa lelah.
Tapi semuanya runtuh di akhir cerita, menyisahkan sebuah peluh dan keluh, padahal tinggal menyisahkan beberapa langkah lagi menuju sebuah permulaan kisah indah yang baru.

Ada apa? Apa yang terjadi? itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering hinggap dikepalaku  disetiap hari.
Satu langkah yang teramat kejam telah merubah semua menjadi kelam.
Satu kebebalan yang membuat rusak dalam hitungan bulan.

Lihatlah, pohon-pohon disekelilingku yang dulu tumbuh bersama, kini nampak semakin rimbun dan lebat.
Sedangkan aku, seperti pohon tak bertuan, yang sebentar lagi tumbang seolah tak memiliki harapan kembali untuk berkembang.
Aku yang sekarang berada disebuah persimpangan, yang memiliki banyak cabang, hingga benar-benar membuat kebimbangan yang begitu dahsyat dan memberikan guncangan jiwa yang teramat hebat.
Melawan ketidakpastian, menghantam karang yang begitu besar dilautan, terjepit dalam sebuah situasi yang membatasi ruang gerak sehingga terasa begitu sempit.

Aku sesungguhnya merindukan diriku yang dulu. Yang memiliki mimpi-mimpi hebat dan berdaun lebat.
Semoga belum terlambat, meski untuk membangunkannya kembali terasa begitu berat.
Kepada Tuhan semuanya aku pasrahkan.
Semoga esok aku bisa kembali berdiri Tegap.





Disebuah tempat yang teramat asing,
28 Desember 2018




No comments: