Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan
membahas mengenai cara penyemprotan lapis resap pengikat (Prime Coat) dan lapis
perekat (Tack Coat) berserta persyaratan alat yang digunakannya. Penjelasan ini
mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum
2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pada pekerjaan penyemprotan Prime Coat
dan Tack Coat ini membutuhkan alat
penyemprot yang dapat berupa Mobil Asphalt Distributor ataupun Alat Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer).
1. Alat
Mobil Asphalt Distributor
Gambar 1. Mobil Asphalt Distributor Sumber Gambar : https://www.pavementgroup.com |
2. Alat
Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer)
Gambar 2. Alat Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer) Sumber Gambar : https://maskurmambang.com |
Alat ini lebih
sederhana dibanding mobil asphalt distributor, alat ini terdiri dari batang
penyemprot yang dioperasikan secara manual dengan tenaga manusia, dan tanki
aspal sebagai tempat penyimpanan dan pemanasan aspal.
Pada pekerjaan
penyemprotan ini, area lahan harus diukur dan ditandai terlebih dahulu
batas-batas area lahan yang akan disemprot, Area lahan ini dapat terdiri dari selebar
badan jalan utuh maupun setengah lebar badan jalan. Apabila pekerjaan ini akan
dilaksanakan setengah lebar badan jalan, maka penyemprotan harus di lebihkan selebar
20 cm ke sisa badan jalan yang belum dikerjakan (tujuannya sebagai overlap
untuk setengah lebar lajur jalan berikutnya) seperti terlihat pada gambar 3 dan
4.
Gambar 3. Tampak Atas Cara Penyemprotan Prime Coat dan Tack Coat Sumber Gambar : dibuat sendiri |
Gambar 4. Tampak Potongan Cara Penyemprotan Prime Coat dan Tack Coat Sumber Gambar : dibuat sendiri |
Adapun cara pengetesan kadar
penyemprotan Prime Coat dan Tack Coat dapat dilakukan dengan media kertas uji (dapat dilihat pada
artikel yang telah saya tulis sebelumnya) ataupun dengan cara pengukuran langsung menggunakan tongkat
celup pada tangki penyimpanan aspal tersebut (kadar = volume total aspal
yang digunakan dalam tangki / total luas lahan yang disemprotkan).
Sebagai catatan, sisa aspal dalam
tangki penyimpanan harus dijaga voluemnya sehingga tidak kurang dari 10% volume
tangki, untuk mencegah adanya udara yang terperangkap dalam sistem
penyemprotan.
Terima kasih dan semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment