Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan
membahas mengenai perbedaan antara Prime
Coat dengan Tack Coat. Materi ini
mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum
2010 (Revisi 2), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Prime coat (Lapis Resap Pengikat)
adalah lapisan ikat yang diletakkan diatas lapis pondasi agregat, sedangkan Tack Coat (Lapis Perekat) adalah lapisan
yang diletakkan diatas lapisan beraspal atau lapisasn beton semen.
Bagi sebagian
orang yang sudah memiliki pengalaman di dunia konstruksi terutama dalam konstruksi
jalan. Istilah mengenai Prime Coat
maupun Tack Coat sudah tidak asing
lagi. Hal ini berbeda bagi orang yang belum memiliki berpengalaman di bidang
konstruksi jalan, atau bagi mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah, atau juga
bagi orang yang bukan berasal dari background
pendidikan Teknik Sipil. Disini saya akan menyederhanakan kedua istilah
tersebut.
Prime Coat atau disebut
juga sebagai lapis resap pengikat,
apabila diartikan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia. Prime = pertama / dasar, Coat
= lapisan. Jika digabungkan maka Prime Coat = lapisan pertama. Dan
memang ini adalah lapisan pertama dalam lapisan pengaspalan (terlihat pada
gambar 1). Apabila melihat definisi sebelumnya, Prime Coat ini diletakkan
diatas lapisan pondasi, yang dimana pondasi jalan ini tersusun dari
beberapa jenis agregat / batuan dan pasir. Lapisan ini disemprotkan diatas agregat,
sehingga lapisan ini akan meresap dan mengikat agregat-agregat tersebut agar
saling terikat dan mengunci satu sama lain. Tujuannnya agar agregat tersebut
tidak terlepas ketika dilalui oleh kendaraan-kendaraan umum maupun kendaran
milik pelaksana proyek saat beraktivitas di lapangan, sebelum jalan tersebut dilapisi
campuran aspal utama (hotmix).
Tack Coat atau disebut
juga sebagai lapis perekat, apabila
diartikan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia. Tack = melekatkan / merekatkan, Coat
= lapisan. Jika digabungkan maka Tack Coat = lapisan yang merekatkan.
Dan memang lapisan ini adalah lapisan yang berfungsi merekatkan (mungkin dapat
diartikan juga sebagai lem nya pekerjaan pengaspalan). Bila melihat pada
definisi sebelumnya, Tack Coat ini diletakan diatas lapisan
beraspal / lapisan beton semen. Apabila kita melihat bentuk campuran aspal
(hotmix), bentuknya sudah saling mengikat. Begitu juga dengan Agregat yang
sudah dilapisi Prime Coat, bentuknya
sudah saling terikat karena agregat sudah diikat oleh prime coat. Sama seperti beton semen, lapisan ini juga bentuknya
sudah saling terikat oleh bahan semennya itu sendiri. Sehingga yang menjadi
kendala adalah ketika antara lapisan pondasi akan digabungkan dengan lapisan
beraspal, atau lapisan beton akan digabungkan dengan lapisan beraspal, itu
tidak bisa ditempelkan begitu saja, perlu adanya lem untuk saling melekatkan
lapisan satu dengan lapisan lainnya. Lem tersebut adalah Tack Coat.
Gambar 1. Urutan Lapisan Pekerjaan pada Konstruksi Jalan (sumber : dibuat oleh sendiri yang menggambarkan urutan lapisan secara umum) |
Adapun perbedaan jenis campuran antara Prime Coat dengan Tack Coat hanya pada komposisi. Prime Coat dapat dibuat dari campuran Aspal Semen Pen. 60/70 atau
Pen. 80/100 yang diencerkan dengan minyak tanah (kerosene) sebanyak 80-85
bagian per 100 bagian aspal semen. Dari keterangan tersebut, saya akan mencoba
menyederhanakannya sehingga dapat dengan mudah dipahami, Prime Coat itu terbuat dari
Aspal Semen (yaitu aspal murni hasil penyulingan tanpa pencampuran
bahan-bahan pelarut) yang diencerkan
dengan minyak tanah / kerosene (harus menggunakan minyak tanah, dikarenakan
jenis minyak ini adalah tipe penguapan sedang, karena jika menggunakan solar akan terjadi pengeringan yang
sangat lama pada prime coat bisa
berhari-hari, dan jika menggunakan bensin
akan terjadi pengeringan yang terlalu cepat sekali sehingga bentuk prime coat tidak akan tercampur dengan homogen
atau rata yang akan menyebabkan prime
coat cepat menggumpal sebelum meresap ke dalam lapisan agregat). Adapun
komposisinya bila saya sederhanakan dalam per
100% = 40% kerosene + 60% aspal semen. Sehingga jika kita ingin membuat
campuran prime coat sebanyak 100 liter, maka harus mencampurkan 40 liter
kerosene + 60 liter aspal semen.
Tack Coat dibuat
dari campuran Aspal Semen Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 yang diencerkan dengan
minyak tanah (kerosene) sebanyak 25-30 bagian per 100 bagian aspal semen. Jika
disederhanakan, bahan penyusun antara Tack
Coat dengan Prime Coat adalah sama yaitu kerosene dan aspal semen, hanya
saja pada Tack Coat per 100% = 20%
kerosene + 80% aspal semen. Sehingga jika ingin membuat tack coat sebanyak
100 liter, dibutuhkan 20% liter kerosene + 80 liter aspal semen. Apabila
membandingkan komposisi tersebut, maka Prime
Coat lebih encer daripada Tack Coat.
Encernya Prime Coat ini agar lapisan
dapat meresap ke dalam celah-celah agregat pondasi.
Untuk
penghamparan atau penyemprotan lapisan ini baik untuk Prime Coat pada lapisan pondasi , ataupun Tack Coat pada lapisan beraspal/lapisan beton semen, harus pada
kondisi kering, tidak sedang hujan, tidak sedang akan hujan, tidak basah, tidak
saat angin kencang, dan tidak kotor dari debu atau material yang tidak
diinginkan. Adapun yang menjadi persoalan utama pada tahap ini adalah banyaknya
debu pada lapisan pondasi ataupun lapisan beraspal / lapisan semen beton,
sehingga penyemprotan Prime Coat / Tack
Coat tidak bisa rata melapisi pondasi atau lapisan beraspal tersebut.
Sehingga persiapan yang paling penting dari pekerjaan ini adalah pembersihan
area dari debu menggunakan alat kompresor sehingga area yang akan dilapisi
benar-benar bersih dari debu.
Gambar 2. Pembersihan Debu dengan Alat Kompresor (Foto diambil saat tugas project di Pembangunan Jalan Ende-Aegela) |
Penyemprotan lapisan Prime Coat dan Lapisan Tack
Coat ini menggunakan alat Asphalt Distributor
(semacam mobil tangki yang dilengkapi dengan lubang penyemprotan dan alat
pemanas aspal). Adapun cara pengetesan dan
tatacara penyemprotannya lapisan ini akan dibahas pada artikel berikutnya.
Gambar 3. Penyemprotan Tack Coat diatas Lapisan Aspal Lama dengan Asphalt Distributor (Foto diambil saat tugas project di Pembangunan Jalan Ende-Aegela) |
Lapisan Prime Coat yang sudah disemprotkan
diatas lapisan pondasi tidak boleh dilewati oleh kendaraan sebelum lapisan tersebut meresap ke dalam pondasi dan
mengering, ataupun jika terpaksa harus dilewati oleh kendaraan, maka kendaraan-kendaraan
tersebut paling tidak baru boleh melintasi jalan yaitu setelah 4 jam dari
penyemprotan lapisan Prime Coat.
Lalu untuk
lapisan Tack Coat, setelah
penyemprotan diatas lapisan beraspal / lapisan beton semen, harus segera
dilaksanakan pekerjaan pelapisan diatasnya dengan lapisan beraspal atau lapisan
beton semen juga. Tack Coat ini tidak
boleh sampai kering, karena akan menghilangkan daya rekat / kelekatannya,
sehingga jika terlanjur sudah kering, maka harus dilapisi ulang dengan Tack Coat baru, agar lapisan
beraspal/lapisan beton semen yang akan dipasang dapat merekat dengan lapisan
beraspal / lapisan beton semen dibawahnya. Apabila setelah penyemprotan Tack Coat, terjadi Hujan kurang dari 4
jam dan terlihat bahwa Tack Coat
masih lekat, maka tidak perlu dilapisi Tack
Coat ulang. Akan tetapi, jika hujan terjadi lebih dari 4 jam, meski Tack Coat terlihat masih lekat, harus
tetap dilapisi kembali dengan Tack Coat
baru, untuk menghindari berkurangnya daya lekat akibat air hujan tersebut.
Adapun artikel ini juga dapat dibaca dalam bentuk file PDF yang bisa di download disini. Semoga bermanfaat.
3 comments:
assalamualaikum...trima kasih banyak artikelnya smg ilmu yang manfaat ini menjadikan amalan baik sampe diakhirat. aamiin yra...
Sama-Sama mas eng, dan terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,,,
Post a Comment